Kalau bicara ego dan gengsi, sudah dari dulu ego dan gengsi saya terluka. Saking sudah tidak pedulinya saya dengan beratnya luka ego saya, sampai saya tidak tau lagi mau menyisakan tempat disebelah mana untuk dilukai lagi. Beberapa lukanya sembuh dan malah menghasilkan sesuatu yang baik, tapi tidak munafik kalau memang banyak sekali yang memburuk dan menimbulkan keputus-asaan yang buntu. Sudah terlalu sering ego saya terluka, tapi untuk kasus ini, entah kenapa dengan senang hati saya melukai ego saya, lagi, lagi dan lagi.
No comments:
Post a Comment