saya kangen diri saya sendiri

Saya kangen diri saya sendiri. Sejak 2 bulan terakhir ini saya merasa berbeda. Saya merasa berubah. Beberapa perubahan memang lebih baik, membuat saya lebih merasa bahagia. Tetapi saya terlalu terbawa, saya terlarut ke dalamnya. Saya meninggalkan diri saya sendiri. Saya meninggalkan prinsip dan pedoman saya. Saya meninggalkan kebiasaan-kebiasaan saya yang membuat saya nyaman.
Hampir tiap malam saya main. Hampir tiap malam saya menginap di kosan atau rumah orang lain. Saya sudah tidak pernah lagi membuat jadwal, tidak pernah lagi membuat list keuangan, tidak pernah lagi berpikir dalam mengeluarkan uang. Saya menjadi orang yang tidak teratur dan saya sangat tidak suka itu. Saya benci jadi orang yang berantakan. Saya benci. Saya benci jadi orang yang tidak bertanggungjawab. Saya benci terbebani olehnya.
Cucian menumpuk, tugas-tugas saya tunda, kamar berantakan, uang bulanan entah berapa yang saya ambil. Saya merasa bersalah pada orang tua saya. Benar-benar merasa bersalah. Mereka sudah sebegitu percayanya pada saya, menyerahkan hartanya untuk kelangsungan hidup saya disini, berharap saya menjadi anak yang sudah dewasa yang bisa bertanggungjawab terhadap diri sendiri, mereka, dan kepada Allah SWT. Saya ingin menangis mengingat keteledoran saya, kemalasan yang saya biarkan menggerogoti diri ini.
Saya sangat sayang keluarga saya. Sangat amat sayang sekali sampai kata-kata pun nyaris tak bisa menggambarkannya. Saya mencintai mereka dengan segenap hidup saya. Segenap nafas saya. Saya ingin mereka bangga, saya ingin jadi anak yang sudah dewasa yang bertanggungjawab, yang dapat dipercaya, yang bisa diandalkan.

Maaf.

Saya ingin lebih baik lagi bulan ini.
Saya akan lebih baik lagi bulan ini.
Saya harus lebih baik lagi bulan ini.